oleh

Miris, Akibat Pergerakan Tanah Di Desa Batulawang Cipanas Warga Harus Mengungsi

(BP) Bewara Umum
Cianjur, Bewarapakidulan – Bencana pergerakan tanah yang terjadi di Kp. Sindanglangu RT. 05/11, Desa Batulawang, Cipanas, Cianjur, yang mulai terjadi sejak dua pekan lalu. Kondisinya kini semakin memburuk, lantaran pergerakan tanah tersebut masih aktif, terlebih di area pesawahan, Rabu (24/02).
Dalam pemberitaan sebelumnya, pergerakan tanah di kedusunan 04 Desa Bayulawang itu, jalan sepanjang 200 metet mengalami keretakan bahkan terbelah dan puluhan rumah pun terancam amblas. Mirisnya lagi hingga saat ini jalan tersebut belum bisa dilewati kendaraan roda empat.
Berdasarkan pantauan dilapangan, ditemukan tanah amblas hingga 7 meter diarea pesawahan. Menyikapi hal itu, Tim BPBD Kabupaten Cianjur dibantu aparat setempat sudah bersiaga di sekitar lokasi dengan membangunkan tenda-tenda darurat.
“Setiap harinya pergerakan tanah terjadi di wilayah KeRTan 11 menuju KeRTan 12. Sehingga masyarakat pun karuan saja diresahkan,” kata Dadang Ketua RW 12.
Sementara itu, Kepala Desa Batulawang H. Nanag Rohendi, membenarkan terjadinya bencana pergerakan tanah di wilayah Desa Batulawang.
“Benar, telah terjadi bencana alam pergerakan tanah di 5 keRTan. Bahkan akses jalan pun hancur tidak bisa dilewati yang berdampak pada menurunnya perekonomian warga,” kata H. Nanang.
Upaya yang kita lakukan, lanjut H. Nanang, pihak desa telah mengevakuasi warga yang terdampak pergerakan tanah tersebut ke rumah kerabat dan tenda-tenda yang sudah disiapkan BPBD.
“Jumlah warga yang sudah dievakuasi sebanyak 18 KK dan 11 KK pada awal pergerakan tanah 8 Februari lalu. Kemudian menyusul 7 KK 24 Februari 2021.
Adapun jumlah warga yang sudah di evakuasi berjumlah
Sedangkan Pergerakan tanah di Kp. Sindanglagu Rt. 05/11 Ds. Sindanglaya Kec. Cipanas Kab. Cianjur awal terjadi pada tgl 8 Februari 2021 sampai dengan saat ini pergerakan tanah di sawah masih aktif, sehingga membahayakan warga Kp.Sindanglagu Rt. 05/11 dan Kp. Leungis Rt.01 s.d 5/12 Ds. Batulawang
Akibat kejadian pergeseran tanah tersebut 100 KK terancam direlokasi, karena rawan dampak pergeseran tanah susulan.
Adapun beredar di Medsos bangunan yang roboh, bukan akibat pergerakan tanah ,tetapi bangunan walet yang dirobohkan warga dan aparat desa setempat atas persetujuan pemilik bangunan, dikarenakan bahaya apabila longsor.
Repoter    :  Lufti

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 komentar