oleh

Dampak Pandemi Korona, Petani Tomat Di Cipanas Cianjur Merugi

CIANJUR, Bewara Pakidulan | Akibat penyebaran virus Korona yang semakin meningkat, berdampak pada aktivitas masyarakat di luar, hal tersebut sangat berpengaruh bagi petani sayuran yang sulit mendapatkan pembeli, begitupun usaha pertaniannya menurun drastis.

Penurunan pendapatan petani terjadi semenjak penyebaran virus korona diberbagai wilayah kota hingga kabupaten Cianjur yang mengakibatkan, harga sayuran menjadi sangat murah.

Hal tersebut dirasakan Yadi (49) seorang petani Tomat di Kampung Ciguntur RT 06 RW 03, Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Ia mengaku, harga segala jenis sayuran anjlok akibat daya beli masyarakat turun semenjak pandemi.

READ  Sepi Pembeli Pengusaha Sapi Banting Harga Jelang Hari Raya Qu'rban

“Sekarang harga sayuran turun, tomat yang normalnya Rp 5 ribu kini menjadi Rp 2000/kg, harga cabai juga murah dari ratusan ribu, sekarang hanya Rp. 10 ribu perkilonya,” akunya.

Menurut Yadi, penyebab anjloknya harga sayuran karena kondisi perekonomian yang sedang terpuruk, sehingga daya beli masyarakat turun setelah munculnya Pandemi Covid-19. Jika kondisi saat ini tidak ada perubahan untuk dua bulan ke depan, diperkirakan para petani menengah ke bawah akan mengalami bangkrut karena kehabisan modal.

READ  Pengelolaan Wisata Pantai di Cianjur Selatan, Dikeluhkan Pengunjung

“Karena kondisinya kaya gini dan bikin stres gara-gara mikirin harga, lebih baik saya diam di rumah,” katanya.

Yadi menambahkan, biaya atau modal sejak awal penanaman hingga masa panen yang telah dikeluarkan tidak sesuai dengan penghasilan, sedangkan penghasilan yang diperoleh masih di bawah dari modal yang dikeluarkan.

“Jika hasil panen memuaskan, minimal harga tomat Rp. 5 ribu, saya bisa menutup biaya operasional selama masa tanam” pungkasnya. (Kontributor)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

118 komentar