CIANJUR, Bewara Pakidulan | Rabu 16 Juni 2021, Forum Masyarakat Peduli Ciharashas adakan musyawarah terkait transparansi anggaran pengelolaan dana Bumdes Ciharashas, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur. Musyawarah tersebut, berlangsung di aula Desa Ciharashas.
Kepada Wartawan, Ketua Forum Masyarakat Peduli Ciharashas, Ustadz Salman Fariz, mengatakan, pihaknya menanyakan rugi laba, dan sangat disayangkan ketika yang bersangkutan ditanya A malah menjawab B, ditanya B menjawab C nggak nyambung.
“Sebetulnya tuntutan itu simpel, cukup memberikan data kepada BPD, tapi ternyata Bumdes tidak memberikan data, RPJ, laporan dan banyaklah. Nah kami sebagai forum wajar jika menanyakan,” kata Salman.
Intinya, lanjut Salman, Bumdes itu tidak transparan jawabannya ada, ada dan ada, tapi tidak dibuktikan. Sehingga banyak dugaan yang membuat pihaknya bertanya-tanya.
“Salahsatunya pembentukan Rp. 36 juta, Ketua TPK, bendahara, semua mengatakan ada padahal terindikasi tidak pernah dilaksanakan,” terang Salman.
Disinggung jenis usaha Bumdes, Salman mengaku tidak tahu, makanya forum menanyakan dalam musyawarah ini.
“Tadi kan ditanyakan tapi tidak dijawab. Dan hasil musyawarah hari ini, jelas kami tidak puas. Baru pengurusan saja sudah amburadul, apalagi untung rugi,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bumdes Ciharashas Din-din, menuturkan, pihaknya sudah mengelola semaksimal mungkin agar dana Bumdes itu bisa berjalan dan bagaimana bisa berkembang.
“Sebetulnya saya sudah melaksanakan, dalam penyaluran dana semua sudah tersalurkan. Hanya yang ada di rekening itu untuk pendapatan APBDes. Nah disitu, kita sampai saat ini masih keterbatasan dalam cara menghitung yang sebetul-betulnya sampai ke neraca,” kata Dindin.
Menyikapi adanya polemik Bumdes Ciharashas, Kepala Desa Ciharashas, Jakaria, mengatakan pihaknya hanya memberikan anggaran, komputer dan furniture. Pembentukan dan berita acaranya pun juga ada.
“Semuanya ada, uangnya dicantumkan, banner juga ada dan sebenarnya perwakilan dari masyarakat pun dicantumkan. Cuma kenapa bisa seperti ini kami tidak memahaminya. Kenapa sampai terjadi begini dan entah apa tujuannya,” kata Dia saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (16/06/2021).
Disinggung mengenai dasar pengajuan forum, Jakaria menjawab, kalau memang mendasar berarti harus ada bukti, tapi saya menilai warga hanya ingin memajukan desa saja.
“Buat saya pribadi tidak jadi permasalahan dan saya pun tidak marah adanya warga seperti itu. Dikarenakan, itu adalah hak warga untuk menyampaikan,” jawabnya.
“Mudah-mudahan, justru dengan adanya seperti ini, kami bisa berjalan lebih baik lagi kedepannya, dan saya pun sama sekali tidak menyalahkan mereka. Kalau Bumdesnya mandek seperti itu, akan kita panggil Bumdesnya, tapi kalau kepala desa ikut campur dalam Bumdes saya bisa menyanggah, karena saya tidak pegang keuangan, tetapi Bumdeslah yang mengelola,” terangnya
Hadir pada musyawarah tersebut, Camat Cilaku, Kepala Desa Ciharashas beserta lembaga desanya, Kapolsek Cilaku, Danramil Cilaku, Ketua Bumdes dan Forum Masyarakat Peduli Ciharashas. (red)
Komentar